Powered By Blogger

Search

Kamis, 23 Desember 2021

Mengenal Tipografi

 Tipografi

   Dikutip dari designhill, pengertian tipografi adalah seni yang melibatkan pengaturan jenis huruf dalam berbagai kombinasi font, ukuran, dan spasi yang pada akhirnya akan menghasilkan tampilan yang menarik dan nyaman dibaca oleh audiens.


Fungsi Tipografi

    Fungsi tipografi yang paling mudah kita temukan adalah sebagai aturan font agar barisan teks tulisan dapat dibaca dengan mudah dan dimengerti. Ilmu tipografi ini berperan penting terhadap kemudahan pembacaan teks dan kemudahan dalam mengidentifikasi penggalan huruf.

        Fungsi tipografi lainnya:

  1. Menarik pandangan konsumen atau pelanggan.
  2. Menciptakan dan menggugah value dan tone pada merek.
  3. Mempermudah audiens dalam membaca.

Macam dan Jenis Huruf dalam Tipografi


1. Sans Serif

    Untuk jenis tipografi yang pertama ada Sans Serif, ia termasuk “sahabat sejatinya” Serif karena sering dibanding-bandingkan. Font dengan karakteristik serif ini tidak memiliki garis lekukan di bagian lengan atau kaki ujung hurufnya, mempunyai tingkat ketebalan yang solid namun tidak terlalu tebal atau tipis. Font Sans Serif biasa digunakan untuk produk-produk digital maupun cetak. Ia memiliki nuansa yang kekinian, modern, efisien, efektif, dan kontemporer. Beberapa contoh dari font Sans Serif antara lain: Verdana, Helvetica, Arial, Gotham, Bebas Neue, Lemon Milk, Poppins, hingga Comfortaa.

2. Serif

    Jenis tipografi yang satu ini tergolong kedalam jenis huruf yang klasik a.k.a oldschoolMengapa dinamakan Serif? Itu dikarenakan ia memiliki lekukan garis tipis pada setiap kaki atau lengan pada ujung hurufnya. Font family seperti Vogue, Mermaid, New York, hingga Times New Roman bisa dikatakan tergolong dalam tipografi jenis Serif. Ketika kita membaca teks dengan font serif, kesan yang didapatkan antara lain terasa jadul (klasik), formal, dan kaku sepertinya. Mungkin saat kecil kita terbiasa melihat font ini digunakan pada surat kabar alias koran.

3. Egyptian

    Posisi ketiga ada jenis tipografi Egyptian, biasa juga disebut antique, square serif, mechanistic, dan slab serif. Merupakan kumpulan jenis huruf yang dapat diidentifikasi oleh bentuknya yang tebal seperti blok atau papan. Ketebalan hurufnya konsisten dan salah satu contoh Egyptian Typography adalah Typo Slab-serif, Rockwell, dan Courier. Dengan menggunakan font ini Anda bisa memberikan kesan yang kokoh dan tegas.

4. Script

    Selanjutnya ada Script sebagai jenis tipografi yang juga sudah cukup terkenal. Script dapat dicirikan dengan tampilannya yang menyerupai tulisan sambung menggunakan tangan. Semacam tulisan kaligrafi yang digoreskan menggunakan pensil, pena, ataupun kuas khusus. Selain ciri di atas, Script typography juga cenderung menampilkan tulisan agak miring ke kanan. Beberapa contoh font Script antara lain: Hello, Hello Pirates, Aesthetic Violet, Struck Base, Sunshine, Cream Cake, dst. Dengan typography Script Anda mampu memberikan kesan yang indah, cantik, dan personal.

5. Decorative

    Yang kelima ada jenis tipografi Decorative (Arti: Dekoratif). Typography decorative dikembangkan dengan cara yang cukup bermacam-macam, jadi variasi huruf yang ada sangatlah berbeda-beda. Font ornamental, font display merupakan sebutan lain dari jenis huruf dekoratif. Jenis ini sangat cocok dipakai pada bagian judul (headline / title) dan tidak disarankan jika digunakan ke dalam paragraf, karena tingkat readability-nya kurang baik. Beberapa contoh jenis huruf dekoratif antara lain: Secret Nature, Palm Beach, Moon Star, Sketchup, Cotton Cloud, Brightness, dan lain-lain.

6. Miscellaneous

    Ingin kesan yang beda dari biasanya? Maka jenis typography Miscellaneous bisa Anda coba. Miscellaneous mempunyai ciri khas tambahan ornamen atau hiasan pada hurufnya. Ornamen dan hiasan tambahan ini tidak aneh terjadi, karena ia merupakan pengembangan dari jenis tipografi yang telah ada. Contoh font Miscellaneous adalah KG Happy, Comic Sans, Fluo Gums, dan seterusnya.


Prinsip Tipografi

1. Readability

    Readability adalah ukuran seberapa mudah sebuah teks dibaca. Ini dapat mencakup unsur-unsur kompleksitas, keakraban, dan keterbacaan. Rumus readability biasanya melihat faktor-faktor seperti panjang kalimat, kepadatan suku kata, dan keakraban kata sebagai bagian dari perhitungannya.


2. Legibility

    Legibility adalah ukuran seberapa mudah untuk membedakan satu huruf dari yang lain dalam jenis tipografi tertentu. Biasanya legibility menjadi perhatian seorang creator typography, yang harus dipastikan bahwa setiap individu karakter tidak ambigu dan dapat dibedakan dari yang lainnya. Keterbacaan juga tentang memilih jenis huruf yang tepat dengan ukuran yang tepat.

3. Clarity

    Clarity adalah sebuah kapasitas huruf yang dipakai dalam sebuah gambar desain, apakah mampu dimengerti, dipahami, dan dibaca oleh audiens yang ditargetkan. Unsur wajib agar clarity berjalan dengan lancar adalah pemilihan tepat pada warna, hirarki visual, dan tipe huruf, dan seterusnya.

4. Visibility

    Visibility adalah kapasitas suatu kata, kalimat, dan huruf dalam sebuah gambar desain mampu terbaca pada rentang jarak tertentu. Begini, penggunaan jenis dan ukuran font pada judul brosur pasti akan berbeda dengan penggunaan jenis dan ukuran font pada judul baliho atau spanduk iklan di pinggir jalan. Setiap hasil desain haruslah memiliki target jarak membaca. Jadi, pastikan untuk memilih jenis font dan ukuran font yang tepat sesuai tujuannya dan penggunaanya agar desain Anda mampu berkomunikasi.


Rabu, 22 Desember 2021

Warna

 Warna

    Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang  dari cahaya tersebut. Contoh misalnya, warna biru memiliki panjang gelombang sekitar 460 nanometer. Sedangkan panjang gelombang warna yang bisa ditangkap oleh mata manusia diantara 380 hingga 780 nanometer.



Jenis - Jenis Warna

1. Warna Primer

    Warna primer merupakan warna pokok atau pertama yang pembentukannya tidak disertai dengan warna yang lain. Warna ini digunakan sebagai bahan campuran pokok sehingga menghasilkan warna warna lain. Adapun warna primer yaitu:
  • Merah, yang sebenarnya bernama Magenta yakni merah semu ungu.
  • Biru, yang sebenarnya bernama Cyan yakni biru semu hijau.
  • Kuning, yang sebenarnya bernama Yellow.


2. Warna Sekunder

    Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran dua warna primer. Misalanya warna merah di campur warna kuning maka akan menjadi warna Orenge (Skunder). Berikut ini adalah macam-macam warna sekunder diantaranya:
  • Orange atau Jingga hasil campuran merah dengan kuning.
  • Hijau yaitu warna hasil campuran kuning dengan biru.
  • Ungu/Violet yaitu warna hasil dari campuran biru dengan merah.


3. Warna Intermediate

    Warna intermediate merupakan warna pada lingkaran warna yang letaknya diantara warna primer dan warna sekunder. Berikut ii adalah macam – macam warna intermediate diantaranya:
  • Merah Violet (Red Violet) yakni ialah warna yang letaknya diantara merah dan violet/ungu.
  • Merah Jingga (Red Orange) yakni ialah warna yang letaknya diantara merah dan jingga.
  • Kuning Jingga (Yellow Orange) yakni ialah warna yang letaknya diantara kuning dan jingga.
  • Kuning Hijau (Yellow Green) yakni ialah warna yang letaknya diantara kuning dengan hijau.
  • Biru Hijau (Blue Green) yakni ialah warna yang letaknya diantara biru dan hijau.
  • Biru Violet (Blue Violet) yakni ialah warna yang letaknya diantara biru dan violet atau ungu.


4. Warna Tersier

    Warna tersier  merupakan warna yang berasal dari pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Berikut ini adalah macam macam warna tersier yaitu:
  • Coklat Merah merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna merah dengan warna hijau.
  • Coklat Kuning merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna kuning dengan warna ungu.
  • Coklat Biru merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna biru dengan warna jingga atau orange.


5. Warna Kuarter

    Warna kuarter merupakan warna yang berasal dari campuran 2 warna tersier. Berikut ini adalah macam macam warna kuarter yaitu:
  • Coklat jingga merupakan warna yang berasal dari campuran merah tersier dengan warna kuning tersier.
  • Coklat ungu merupakan warna yang berasal dari campuran biru tersier dengan warna merah tersier.
  • Coklat hijau merupakan warna yang berasal dari campuran kuning tersier dengan warna biru tersier.


Pengelompokan Warna

    Selain itu, warna dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam. Adapun macam-macam warna tersebut yaitu:

1. Warna netral, yakni adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau bukan warna primer dan juga bukan termasuk warna sekunder.



2. Warna kontras /  komplementer, yakni adalah warna yang berkesan berlawanan antara warna satu dengan warna yang lainnya. Warna ini dapat bisa didapat dari warna yang berseberangan yang terdiri atas warna primer dengan sekunder.

3. Warna panas, yakni adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran dalam lingkaran warna mulai dari warna merah sampai warna kuning.

4. Warna dingin, yakni adalah kelompok warna yang ada dalam kelompok rentang setengah lingkaran dalam suatu lingkaran warna mulai dari warna hijau sampai warna ungu.



Membuat Nirmana Dwimatra

 Membuat Nirmana Dwimatra Komposisi Keseimbangan Simetris

    Nirmana Dwimatra adalah asas atau prinsip kebenaran yang dapat digunakan untuk menyusun unsur rupa menjadi komposisi desain atau karya dua dimensi yang baik. Intinya Nirmana adalah penerapan terhadap Penggunaan prinsip-prinsip desain pada unsurnya yang dapat dimodifikasi juga.

    Sedangkan keseimbangan ialah penempatan unsur-unsur rupa dalam satu bidang baik secara beraturan ataupun acak yang menekankan aspek keseimbangan komposisi unsur rupa di dalamnya “bentuk, warna dan bidang”, keseimbangan dapat dicapai dengan menyusun unsur rupa yang simetris atau dengan penempatan bentuk yang dinamis.


Alat dan Bahan yang Dibutuhkan :

1. Kertas gambar berukuran A3
2. Tinta bak / tinta cina
3. Kuas
4. Penggaris
5. Pensil
6. Drawing pen


Proses Pembuatan

1. Membuat Sketsa
    Buatlah sebuah persegi ukuran 25x25 pada kertas gambar A3 menggunakan penggaris dan pensil. Kemudian buatlah sketsa pola nirmana dengan memperhatikan komposisinya yaitu komposisi keseimbangan simetris. Setelah pola terbuat, tebalkan pola tersebut menggunakan drawing pen.




2. Pewarnaan
    Siapkan kuas dan tinta bak. Mulailah memberikan warna pada pola yang sudah dibuat. pewarnaan dapat memperhatikan selang seling dari setiap garis pola agar membentuk pengulangan warna hitam putih. Lakukan dengan hati hati dan teliti agar hasil terlihat indah.





    Setelah selesai gambar akan terlihat unsur cahaya gelap terangnya karena penggunaan warna hitam yang berpola.


Mengenal Sketsa

 Sketsa

Menurut Ensiklopedia Britannica, sketsa adalah gambar atau lukisan kasar di mana seorang seniman mencatat ide-ide awal untuk sebuah karya yang pada akhirnya akan direalisasikan dengan lebih presisi dan detail. Istilah ini juga berlaku untuk karya kreatif singkat yang mungkin memiliki nilai artistik.

Dalam sketsa tradisional, penekanan biasanya diletakkan pada desain umum dan komposisi karya dan perasaan secara keseluruhan. Sketsa menangkap esensi subjek - keseluruhan bentuk dan perspektif, rasa volume, gerakan, dan perasaan. Sketsa mungkin juga mencakup saran cahaya dan bayangan. Kadang-kadang, beberapa sketsa kecil dalam satu halaman digunakan untuk mengeksplorasi komposisi.



Tujuan Membuat Sketsa

Pada dasarnya sketsa adalah tentang membuat gambaran cepat yang membantu merepresentasikan sebuah ide. Membuat sketsa adalah keterampilan yang memungkinkanmu mentransfer ide ke kertas dengan cepat dan efektif.

Sketsa adalah gambar yang dimaksudkan untuk mewakili karakteristik subjek atau model hanya dengan beberapa goresan tajam. Itu digambar dengan cepat, dan karenanya hidup dengan kesegaran guratan dan kesegeraan ekspresi.

Sketsa dapat memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama sketsa adalah merekam sesuatu yang dilihat seniman. Tujuan lain sketsa adalah merekam atau mengembangkan ide untuk digunakan nanti atau mungkin digunakan sebagai cara cepat untuk mendemonstrasikan gambar, ide, atau prinsip secara grafis.

Sketsa membantu menyampaikan ide, mendemonstrasikan fungsionalitas, memvisualisasikan aliran pengguna, dan mengilustrasikan apa pun yang memerlukan interaksi manusia. Sketsa adalah cara cepat untuk membuat komposisi dasar ilustrasi.


Kegunaan Sketsa

Pengembangan konsep cepat

Membuat sketsa adalah cara terbaik untuk mengeksplorasi konsep dengan cepat. Kamu dapat membuat sketsa selama satu atau dua jam dan mencari beberapa kemungkinan solusi untuk suatu ide. Sketsa adalah langkah penting dalam proses pembuatan karya.

Komposisi dasar

Sketsa adalah cara cepat untuk membuat komposisi dasar ilustrasi. Sketsa juga digunakan dalam desain situs Web dan desain grafis untuk mengevaluasi pilihan tata letak dengan cepat.

Eksplorasi Visual

Membuat sketsa dapat digunakan sebagai aktivitas penjurnalan untuk merekam dan mengeksplorasi minat. Ini juga dapat digunakan untuk menjelajahi beberapa opsi yang dapat kamu ambil dalam ide tertentu. Sketsa ini menunjukkan eksplorasi visualnya di berbagai bidang seni.

Sketsa menggambarkan kesan dan mood

Aspek penting dari sketsa adalah retensi kesan dan suasana momen tertentu. Keduanya tidak persis sama. Kesan pemandangan yang ditinggalkan bisa berbeda dari suasana hati. Kedua karakteristik tersebut terlalu cepat berlalu, sedangkan penyelesaian suatu lukisan atau gambar biasanya terlalu rumit dan berlarut-larut. Ini sebabnya diperlukan pembuatan sketsa.

Sketsa memberi orientasi

Dengan menggunakan sketsa, seniman dapat belajar bagaimana menemukan dirinya di ruang asing yang baru. Dengan sketsa, seniman melatih representasi motif dan dengan demikian belajar menggambar objek. Sketsa dimaksudkan untuk mendeskripsikan bentuk dan objek.

Penekanan pada karakteristik penting

Seringkali sketsa dibuat sehubungan dengan gambar yang ingin kamu lukis nanti. Berdasarkan pertimbangan ini, sketsa juga dapat berfungsi untuk menguraikan ciri-ciri khusus dari motif tersebut.


Prinsip dan Unsur Sketsa

- Kesatuan (Unity)

- Keseimbangan (Balance)

- Keserasian (Harmony)

- Irama (Rhytm)

- Kesebandingan (Proportion)

- Fokus Perhatian (Centre of interest)

Adapun unsur-unsur yang membentuk suatu sketsa, diantaranya:

- Garis

- Warna

- Bidang

- Bentuk

Minggu, 19 Desember 2021

Mengenal Nirmana

 Nirmana

   Nirmana merupakan tata unsur-unsur rupa seperti bentuk, garis, warna dan tekstur yang menjadi satu kesatuan yang terlihat indah atau memberikan dampak seperti yang inginkan. Nirmana, berasal dari dua kata yaitu, “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang artinya bentuk, arti, atau makna. Jadi jika disimpulkan, nirmana adalah sesuatu yang mulanya tidak memiliki bentuk /makna dan bisa diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas berdasarkan prinsipnya.

A. Jenis Nirmana

    Menurut jenisnya, nirmana dibagi menjadi dua yaitu:

    1. Nirmana Dwimatra

         Dwimatra atau 2D (Dua dimensi), artinya nirmana dwimatra yaitu unsur dan asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang 2D. Pada ruang ini asas-asas tidak hanya digunakan dalam menyusun suatu karya yang indah saja. Melainkan tata letak prinsip seni digunakan juga untuk mengatur tata wimba (gambar) yang berperan sebagai pengungkapan makna atau pesan yang ingin dikomunikasikan.



    2. Nirmana Trimatra

        Nirmana trimatra atau 3D (Tiga Dimensi) merupakan unsur dan asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang 3D. Isi unsur dan prinsipnya juga sebenarnya hampir serupa dengan versi 2D, namun ruang ini mempunyai dimensi lebih, maka ada beberapa sedikit tambahan. Dan tambahan tersebut disesuaikan dengan dimensi lebih yang terdapat pada ruang 3D.





B. Unsur/Elemen Nirmana

    Nirmana terdiri dari beberapa unsur yang bisa diolah menjadi satu kesatuan yang indah atau sesuai dengan dampak yang diharapkan ketika merancang. Sebenarnya sulit untuk melihat berbagai unsur tersebut secara terpisah pada desain maupun karya yang nyata. Karena unsur tersebut sifatnya abstrak sebelum disatukan sehingga membentuk karya/desain. Namun, jika mengerti dan melihat unsur secara terpisah dari kesatuan akan membuat kita lebih memahami praktik penerapan prinsip atau asasnya. Adapun unsur-unsur tersebut, yaitu :
  1. Titik
  2. Garis
  3. Bidang
  4. Gempal/Volume
  5. Ruang
  6. Gelap Terang/Value
  7. Tekstur/Barik
  8. Warna

C. Fungsi dan Manfaat Nirmana

    Nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang bisa diterapkan dalam merancang desain atau karya yang indah seperti yang diharapkan, dengan kita memahami unsur dan alasan yang membuat suatu komposisi tampak bagus dan indah. Yang menjadi persoalan adalah asas atau prinsip seni dan desainnya sendiri, namun prinsip tersebut tentunya diterapkan pada elemen-elemen seni dan desain: garis, bentuk, bidang, warna, dan lain sebagiannya.

Sebenarnya yang paling penting atau yang paling utama dari proses kreatif adalah insting, resapan, selera, sensitifitas terhadap keterhubungan visual atau kreativitas dari desainer atau seniman-nya sendiri. Namun tidak semua orang mempunyai pengalaman dan lingkungan yang menunjang dalam tahap pengembangan insting kreativitas tersebut. Nirmana ini dikemas dalam praktikum untuk melatih dan mengasah kreativitas seseorang.

Seseorang yang sudah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup tinggi tentunya akan memiliki semakin banyak ruang gerak dalam berkreasi hanya dengan memiliki keinginan memahami berbagai unsur dan asas nirmana. Karena nirmana merupakan esensi dan catatan yang disimpulkan dari berbagai desain dan karya seni yang sudah berhasil sebelumnya.


D. Prinsip-Prinsip Nirmana

    berikut ini adalah prinsip-prinsip nirmana, diantaranya :

  1. Kesatuan (Unity) : Adalah salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting.
  2. Keseimbangan (Balance) : Sebauh karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.
  3. Proporsi (Proportion) : Proporsi ialah prinsip dasar tata rupa untuk mendapat keserasian dalam sebuah karya.
  4. Irama (Rhythm) : merupakan pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam berbagai bentuk alam bisa diambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, gerak dedaunan, dan sebagainya. Prinsip irama sebenarnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
  5. Dominasi (Domination) : ialah salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang artinya keunggulan.

Sabtu, 18 Desember 2021

Aliran Seni Lukis

 Aliran Seni Lukis

 1. Surealisme 

    Dalam aliran ini, bentuk objek diolah pada bagian tertentu agar menghasilkan sensasi tertentu yang dapat dirasakan manusia tanpa mesti memahami bentuk aslinya. 



2. Impresionisme 

    Aliran ini mengolah lukisan berdasarkan pantulan cahaya dari setiap bagian benda. Setiap bagian terkecil benda akan memberikan pantulan cahaya berbeda. Oleh pelukis, cahaya yang tampak oleh mata kemudian diterjemahkan otak sebagai bentuk-bentuk tertentu. 



3. Naturalisme 

    Dalam aliran ini, lukisan dibuat sesuai objek yang sesungguhnya dilihat. Aliran ini paling populer dan kebanyakan mengambil tema-tema alami. 



4. Kubisme 

    Aliran kubisme mengabstraksikan objek ke bentuk-bentuk geometri agar didapatkan sensasi tertentu. Pablo Picasso adalah seniman lukis yang berkecimpung di aliran ini. 



5. Romantisme 

    Dalam aliran ini, pelukis berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan dalam tiap objeknya. Perintisnya di Indonesia adalah pelukis-pelukis di zaman penjajahan Belanda. 



6. Ekspresionisme 

    Aliran ekspresionisme melakukan pengolahan setiap unsur seni agar memperlihatkan emosi pelukis secara efektif. Bentuk objek mungkin agak mirip, tapi bukan sesuatu yang penting. 



7. Realisme 

    Dalam aliran realisme, lukisan dibuat meniru bentuk di alam nyata dalam wujud sangat mirip. Tujuan lukisan ini mendapatkan lukisan indah. 



8. Abstraksi 

    Lukisan abstraksi memberikan sensasi dengan mengesampingkan unsur bentuk. Objek tidak ditiru secara mentah.





Teknik Melukis

 Teknik Melukis

    Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Untuk menghasilkan karya yang indah, ketahuilah beberapa teknik dalam melukis ini agar sama sama lebih tahu dan dapat dijadikan referensi untuk membuat karya lukisan kalian.

1. Teknik Aquarel

        Teknik aquarel adalah teknik melukis yang dilakukan menggunakan cat air dengan sapuan kuas yang tipis untuk menghasilkan gambar yang transparan.


2. Teknik Plakat

    Teknik plakat adalah teknik melukis menggunakan cat air, cat minyak, atau cat akrilik dengan sapuan kuas yang tebal untuk menghasilkan gambar yang jelas dan berwarna.



3. Teknik Spray

    Teknik spray adalah teknik melukis yang dilakukan dengan menyemprotkan cat cair ke media lukis untuk menghasilkan gambar yang halus dan visual.



4. Teknik Pointilis 

    Teknik pointilis adalah teknik melukis yang dilakukan dengan menggabungkan titik-titik menjadi sebuah objek.



5. Teknik Tempera

    Teknik tempera adalah teknik melukis yang dilakukan dengan mencampurkan kuning telur sebagai bahan perekat. Teknik tempara hanya dapat digunakan di media tertentu.



6. Teknik Basah 

    Teknik basah adalah teknik melukis yang dilakukan dengan mengencerkan cat minyak sebelum digunakan untuk melukis.



7. Teknik Kering

    Teknik kering adalah teknik melukis yang dilakukan menggunakan cat minyak yang sedikit kering.



8. Teknik Campuran

     Teknik campuran adalah teknik melukis yang menggabungkan antara teknik basah dan teknik kering ketika melukis.



Mengenal Tipografi

  Tipografi     Dikutip dari designhill, pengertian tipografi adalah seni yang melibatkan pengaturan jenis huruf dalam berbagai kombinasi fo...